Selamat datang ...

Tara... Kali ini Anda sedang tersangkut di blogku... Ayoo berbagi cerita kawan...

Dibaca, dikomen dan tolong di follow iya...

Sebagai seekor BeBek lucu nan imut dengan otak segede upil amoeba, kali ini BeBek akan berusaha membahas semua perihal dari A hingga Z.

Terima kasih telah berkunjung...

Semoga tulisan anehku bisa bermanfaat dan mohon kritik serta sarannya kawan...

Prev Next

Keluh Kesah Menjadi Orang "Biasa" (part 1)

Terlahir sebagai manusia merupakan salah satu anugrah yang udah Tuhan kasih buat kita. Emang udah sewajarnya pula kita patut mensyukurinya. Betuuul tiidaaa?

Terlepas dari soal menjadi manusia atau BeBeK, jadi koruptor atau cecurut, gayus ataupun gayung kamar mandi, manusia gag akan bisa terlepas dari kodrat, nasib dan takdir yang telah ia bawa dari lahir...

Contohnya aja Justin Bieber. Semenjak nongol dari mulut ibunya (emang jigong), maksudku dari rahim ibunya, cowok yang satu ini udah punya karisma yang mampu menghipnotis "sejuta umat". Nulis kata "sejuta umat", jadi inget hape Nokia yang dikasi julukan "Hape Sejuta Umat". Ok Bek, intermezonya cukup!

Selain cakep, ternyata dia punya kemampuan nyanyi yang hebat. Hanya dengan modal upload video di youtube, sekarang dia udah jadi artis muda paling ngetop di Amerika sono. Kapan iya aku bisa nyusul jadi setenar dia? Bisa masuk tv dengan berita yang bicarain diri kamu dimana-mana...

Bagaimana kalo : "Tukang sapu halaman di rumah Justin, mati keselek sapu lidi karena ngeliat majikannya yang lagi ganti baju".
(Sekedar saran, bagi sodara-sodaraku sebangsa setanah air dan udara, bermimpi boleh tapi harus rasional. Ingat kematian bisa menimpamu kapan saja karena mimpi yang kelewat tinggi. Waspadalah..waspadalah..)

Aku yakin dengan pepatah yang mengatakan bahwa 'Tiap manusia pasti terlahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing'. Tapi, bagaimana menyikapi masalah yang memposisikan bahwa kekurangan yang kamu punya hanya 0,01% dibanding kelebihanmu yang 99,99%?
diperoleh dari data statistik responden yang semuanya orang sarap dan gila.

Di kehidupan sehari-hari, sering banget kita dihadapkan pada dua hal yang berbeda dan saling berseberangan. Misalnya, ada orang cantik-'kurang' unsur kecantikan, pintar-bodoh, rajin-malas, kaya-miskin, cinderella-nenek sihir, Ariel peterporn-Aziz gagap, BeBek-Orang waras, dsb.

Selain unsur-unsur di atas, pastinya ada unsur penengah diantara keduanya. Kali ini aku akan membahas mengenai unsur 'BIASA'. Penengah dari TIDAK BIASA dan LUAR BIASA...

Menjadi orang biasa, memang bukan suatu dosa ataupun tindak kriminal akut seperti kasus berliburnya Gayus Tambunan ke Bali. Menjadi orang biasa adalah suatu keadaan dimana terkadang hidup selalu dijalani tanpa ada artinya bagi orang lain. Atau dengan kata lain, berjalan begitu saja tanpa makna apapun...
(bagi yang punya pengertian lain, Monggo! hehehehe...)

Bagiku, BeBek baik hati nan imut, menjadi orang biasa sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Terkadang, selalu ingin bisa memberi namun mengharapkan timbal balik berupa suatu respon yang mengisyaratkan bahwa "KAMU ADA"...

** Suatu hari saat SMA
BeBek : "Hai, kamu si Jentik khan anak IPA 5?"
Jentik : "Iya, kamu siapa?"
BeBek : "Aku BeBek anak IPA 8, salam kenal iya?. By the way, ngapain sampai sekarang belum pulang?"
Jentik : "Aku nunggu jemputan, tapi gag bisa nelpon karena pulsaku habis."
BeBek : "Ok, nih pinjem hapeku. Telpon aja orang tuamu suruh jemput."

Setelah kejadian itu, setiap kami papasan, kami akan selalu menyapa walau dengan sapaan "Hai!" dan suatu saat....
BeBek : "Hai Tik, kamu udah ulangan matematika? kira-kira soalnya apa?"
Jentik : "Hah? Sapa ya namamu? Aku lupa. Soal matematika.................................."

Masalah seperti ini selalu aku alami hampir di tiap jenjang hidup. TK, SD, SMP, SMA dan sekarang saat kuliah pun masalah itu selalu terulang again dan again.

Menjadi orang biasa seakan menjadi sosok yang terlupakan. Tak ada hal yang bisa orang ingat dari dirimu. Otak pas-pasan, kekayaan gag punya, cantik? hahahaha, kelakuan biasa, pokoknya semua biasa..

Sempat terpikir ingin menjadi orang yang tidak biasa ataupun luar biasa. Tapi, apakah kontribusi yang bisa aku dapat dari menjadi ORANG LAIN?


>>>Pesan dari postingan ini akan ada di part 2<<<
Jadi, tunggu kelanjutannya iiaa temand... ^^

4 Responses so far.

  1. Unknown says:

    Badaaaaah,, sapa tuw si JENTIK?????

  2. Bolehkah aku juga sampai ke tahap "Aku luwpa namanya siapa?"
    hehehehe....
    mungkin efek pertemuan singkat, persahabatan singkat dan lamany gag ktemu..

  3. RZ Hakim says:

    Menjadi orang biasa bukan berarti tidak berkarya kan? Nah jadikan karya itu yang luar biasa.. Ditunggu karya2 yang lain di blog ini;

  4. Banyak orang biasa tapi bisa melakukan hal-hal luar biasa yg tidak dapat dilakukan org lain.
    Setiap org ada kekurangan dan kelebihannya masing2 :)

Leave a Reply